Betapa kerinduan pada ramadhan yang kita pendam-pendam diam sebelum ini telah berbunga. Ramadhan tiba dengan ribuan pesona. Seperti pesona seribu bulan serta makbulnya doa. Seperti pesona Al-Quran petunjuk buat sekalian manusia.
“Bulan ramadhan, bulan yang diturunkan di dalamnya al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan pejelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)…” (Qs. Al-Baqarah: 185).Sedar tidak sedar, kita sudah melewati separuh ramadhan yang tertinggal pada jejak masa sepanjang kita menempuh perjalanan ini. Alangkah ia seperti bunga-bungaan harum yang telah gugur dari pohonnya. Sungguh, harumnya tetap ada meski gugur semua.
Ketahuilah wahai saudara sekalian, kalian masih punya masa dengan izin-Nya, melainkan Izrail telah tiba untuk mencabut ruh dari jasad. Waktu itu, segalanya sudah terlambat. Hanya berharap pada segala amal kebajikan, serta doa dari yang masih bernafas.
Dan dari Ibnu Umar , dari Nabi , beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selama ruh belum sampai
tenggorokan." HR: Ahmad 3/1532, 1330, at-Tirmidzi: 3537, dan dihasankan oleh
al-Albani dalam Shahih at-Targhib 3/218/3143 dan al-Misykaat: 2449, 2343).
Pada ramadhan kali ini yang barangkali ramadhan terakhir kita, gesalah jiwa dan padukan hati agar dapat meraih redha Allah melalui kemuliaan ramadhan. Entah bila lagi kita akan masih berpeluang mengeringkan tenggorakan dengan berpuasa khusus pada bulan ramadhan.
Fastabiqul khairat! Kejar selagi terdaya, selagi termampu.
"...maka berlumba-lumbalah kamu dalam kebaikan..."(Surah Al-Baqarah 2:148)
"...maka berlumba-lumbalah berbuat kebaikan..."(Surah Al-Maidah 5:48)
Semoga kita semua dikuatkan jasadi dan disucikan ruhani dalam beramal agar kelak apabila kita menerima buku catatan amalan, tangan kananlah yang akan menyahut tenang.
Biarkan lidah kita basah dengan zikir.
Biarkan wang kita menyenangi perut si faqir
Usah bermalas-malasan untuk tarawih, tahajud mahupun witir.
Semuanya hanya untuk Pencipta kita, Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. jadilah kita hamba yang patuh serta taat kepada-Nya.
Dan apabila wajah kita menhadap pada cermin amal, adakah kita dapat melihat jelas siapa diri kita di balik cermin? Justeru, perbanyakkan amal ibadah, ikhlaskan diri dalam beramal, bersegera dan lakukannya sungguh-sungguh. Moga-moga Allah menerima segala amalan kita, mengampuni dosa yang lalu serta mengurniakan redha-Nya ke atas kita.
Insya-Allah.
Biarkan lidah kita basah dengan zikir.
Biarkan wang kita menyenangi perut si faqir
Usah bermalas-malasan untuk tarawih, tahajud mahupun witir.
Semuanya hanya untuk Pencipta kita, Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. jadilah kita hamba yang patuh serta taat kepada-Nya.
Dan apabila wajah kita menhadap pada cermin amal, adakah kita dapat melihat jelas siapa diri kita di balik cermin? Justeru, perbanyakkan amal ibadah, ikhlaskan diri dalam beramal, bersegera dan lakukannya sungguh-sungguh. Moga-moga Allah menerima segala amalan kita, mengampuni dosa yang lalu serta mengurniakan redha-Nya ke atas kita.
Insya-Allah.
****
Akhir sekali, ingin kami sampaikan khutbah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di hari terakhir bulan Sya'ban untuk menyambut Ramadhan, hadits ini riwayatnya lemah namun teriwayatkan lebih dari 25 riwayat, dan pada makna-makna kalimatnya didukung oleh hadits-hadits shahih, maka pada hakikatnya meskipun hadits ini riwayatnya lemah namun merupakan perpaduan hadits-hadits shahih yang terpecah, dan riwayat di atas merupakan riwayat yang merangkum kesemuanya. Maka berikut ini khutbah beliau di akhir bulan Sya'ban seraya menyambut bulan Ramadhan:
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا
Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu bulan yang agung, bulan yang penuh dengan keberkahan, yang didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik (nilainya) dari seribu bulan, bulan yang mana Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai fardhu, dan shalat (tarawih) di malamnya sebagai sunah.
مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخِصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَة فِيْمَا سِوَاهُ
Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini dengan satu kebaikan (amalan sunnah), maka pahalanya seperti dia melakukan amalan fardhu di bulan-bulan yang lain. Barangsiapa melakukan amalan fardhu di bulan ini, maka pahalanya seperti telah melakukan 70 amalan fardhu di bulan lainnya.
وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ
Inilah bulan kesabaran dan balasan atas kesabaran adalah surga,
وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ يَزْدَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ
bulan ini merupakan bulan kedermawanan dan simpati (satu rasa) terhadap sesama. Dan bulan dimana rizki orang-orang yang beriman ditambah.
مَنْ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلَ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ
Barang siapa memberi makan (untuk berbuka) orang yang berpuasa maka baginya pengampunan atas dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan dia mendapatkan pahala yang sama sebagaimana yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa.
قَالُوْا: لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يفطرُ الصَّائِمُ
Para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah! tidak semua dari kami mempunyai sesuatu yang bisa diberikan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka."
يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى تَمْرَةٍ أَوْ شَرْبَةَ مَاءٍ أَوْ مَذقَةَ لَبَنٍ
Rasulullah menjawab: "Allah akan memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan sebiji kurma, atau seteguk air, atau setetes susu".
وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Inilah bulan yang permulaannya (sepuluh hari pertama) Allah menurunkan rahmat, yang pertengahannya (sepuluh hari pertengahan) Allah memberikan ampunan, dan yang terakhirnya (sepuluh hari terakhir) Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka .
مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوْكِهِ غَفَرَ اللهُ لَهُ، وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa yang meringankan hamba sahayanya di bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka.
وَاسْتَكْثِرُوْا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ، : خِصْلَتَيْنِ تَرْضْوَنِ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخِصْلَتَيْنِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخِصْلَتَانِ اللَّتَانِ تَرْضَوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَتَسْتَغْفِرُوْنَهُ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ وَ تَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ
Perbanyaklah melakukan empat hal di bulan ini, yang dua hal dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan yang dua hal kamu pasti memerlukannya. Dua hal yang mendatangkan keridhaan Allah yaitu syahadah (Laailaaha illallaah) dan beristighfar kepada Allah, dan dua hal yang pasti kalian memerlukannya yaitu mohonlah kepada-Nya untuk masuk surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka .
وَمَنْ أَشْبَعَ فِيْهِ صَائِمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ
Dan barang siapa memberi minum kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka), maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) dimana dengan sekali minum ia tidak akan merasakan haus sehingga ia memasuki surga.
*khutbah tersebut diambil daripada laman : http://www.nuansaislam.com/fikrah/wawasan/1548-khutbah-rasulullah-saw-menyambut-bulan-ramadhan
0 comments:
Post a Comment